Kata-kata Indah dalam Novel Rindu - Tere Liye


Kali ini aku akan mereview atau mengutip tulisan-tulisan dari novelnya Tere Liye "Rindu". Buku ini aku pinjam dari perpustakaan sekolah, awalnya ambil buku ini karena liat sinopsisnya yang menyentuh lalu aku mantap untuk meminjamnya. Namun setelah memimjam, pas liat isinya sekilas kok kayaknya tentang jaman dulu, perang-perangan ya.. Kemudian aku mulai meragukan dan baca langsung di halaman 100an. Tapi setelah membaca 2 lembar dan merasa penasaran akhirnya ku baca lagi dari awal. Hanya dua hari membaca novel yang bertebal 544 halaman ini telah aku selesaikan dan banyak sekali pelajaran atau inspirasi dari kata-kata yang ada di dalam buku ini. Walaupun telat baca novelnya, tapi tak ada kata telat untuk membaca apapun :D 


‌"Cara terbaik menghadapi masa lalu adalah dengan menghadapinya. Berdiri gagah. Mulailah dengan damai menerima masa lalu. Karena masa lalu itu sudah menjadi bagian hidup kita. Peluk semua kisah itu. Berikan tempat terbaik dalam hidupmu. Dengan menerimanya, perlahan-lahan dia akan memudar sendiri. Disiram oleh waktu, dipoles oleh kenangan yang lebih bahagia. Apakah itu mudah melakukannya? Itu sulit. Tapi bukan berarti mustahil"


‌"Saat kita tertawa, hanyalah kita yang tau persis apakah tawa itu bahagia atau tidak. Boleh jadi, kita sedang tertawa dalam seluruh kesedihan. Saat menangis pun sama, hanya kita yang tau persis apakah tangisan itu sedih atau tidak. Boleh jadi, kita sedang menangis dalam suatu kebahagiaan"


‌"Kita tidak perlu menjelaskan panjang lebar kepada semua orang. Itu kehidupan kita. Tak perlu siapa pun mengakuinya untuk dibilang hebat. Kitalah yang tau persis perjalanan hidup yang kita lakukan. Karena sebenarnya yang tahu persis apakah kita bahagia atau tidak, tulus atau tidak, hanya diri kita sendiri. Kita juga tak perlu membuktikan kepada siapapun bahwa kita itu baik"


"‌Allah memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Segala sesuatu yang kita anggap buruk, boleh jadi baik untuk kita. Sebaliknya, segala sesuatu yang kita anggap baik, boleh jadi amat buruk bagi kita"


"‌Biarkan waktu yang mengobati seluruh kesedihan. Ketika kita tidak tau mau melakukan apalagi, ketika kita merasa semua sudah hilang, musnah, habis sudah, maka itulah saatnya untuk membiarkan waktu menjadi obat terbaik. Hari demi hari akan menghapus selembar demi lembar kesedihan. Minggu demi minggu akan melepas sepapan demi sepapan kegelisahan. Bulan, tahun, maka rontok sudahlah bangunan kesedihan di dalam hati. Biar waktu yang mengobatinya. Maka semoga kita memulai dengan lapang hati menerimanya. Sambil mengisi hari-hari dengan baik dan positif"


"‌Dalam Alquran, ditulis dengan sangat indah, minta tolonglah kepada sabar dan sholat. Bagaimana mungkin sabar bisa menolong kita? Tentu saja bisa. Dalam situasi tertentu, sabar bahkan adalah penolong paling dahsyat. Tiada terkira. Dan sholat, itu juga penolong terbaik tiada tara. Dalam keadaan tertentu dan kita tidak meninggalkan sholat, itu artinya kita masih memiliki harapan-harapan dan doa-doa. Sungguh beruntung orang yang sabar dan senantiasa menegakkan sholat"


"‌Kita sebenarnya sedang membenci diri sendiri saat membenci orang lain. Ketika ada orang jahat, membuat kerusakan di muka bumi, misalnya, apakah Allah langsung mengirimkan petir untuk menyambar orang itu? Nyatanya tidak. Bahkan dalam beberapa kasus, orang-orang itu diberikan begitu banyak kemudahan, jalan hidupnya terbuka lebar. Kenapa Allah tidak langsung menghukumnya? Kenapa Allah menangguhkannya? Itu hak mutlak Allah. Karena keadilan Allah selalu mengambil bentuk terbaiknya, yang kita tidak selalu paham"


"‌Ada orang-orang yang kita benci. Ada pula orang-orang yang kita sukai. Hilir-mudik datang dalam kehidupan kita. Tapi apakah kita berhak membenci orang lain? Sedangkan Allah sendiri tidak mengirimkan petir segera?. Tapi coba pikirkan, kenapa kita harus membenci? Padahal kita bisa saja mengatur hati kita, bilang saya tidak akan membencinya. Toh itu hati kita sendiri. Kita berkuasa penuh mengaturnya. Kenapa kita tetap memutuskan membenci? Karena boleh jadi, saat kita membenci orang lain, kita sebenarnya sedang membenci diri sendiri"


‌"Memutuskan memaafkan seseorang, itu bukan persoalan apakah orang itu salah dan kita benar. Apakah orang itu memang jahat atau aniaya. Bukan! Kita memutuskan memaafkan seseorang karena kita berhak atas kedamaian dalam hati. Dalam agama kita banyak sekali perintah agar senantiasa memaafkan. Ditulis indah dalam kitab suci, diwasiatkan langsung oleh Nabi. Keburukan bisa dibalas dengan keburukan tapi sungguh besar balasan Allah, jika kita memilih memaafkan"


‌"Apa itu cinta sejati? Cinta sejati adalah melepaskan. Semakin sejati perasaan itu, maka semakin tulus kita melepaskannya. Persis seperti anak kecil yang menghanyutkan botol tertutup di lautan, dilepas dengan rasa suka-cita. Lalu bagimana mungkin cinta sejati itu melepaskan? Inilah rumus terbalik yang tidak pernah dipahami para pecinta. Mereka tidak pernah mau mencoba memahami penjelasannya, tidak bersedia. Lepaskanlah, jika dia adalah cinta sejatimu, dia pasti akan kembali dengan cara yang mengagumkan. Ada saja takdir hebat yang tercipta untuk kita. Jika dia tidak kembali, maka sederhana jadinya, itu bukan cinta sejatimu"


‌"Kisah-kisah cinta di dalam buku, dongeng-dongeng cinta atau hikayat orang tua, itu semua ada penulisnya. Tapi kisah cinta kita, siapa penulisnya? Allah. Penulisnya adalah pemiliki cerita paling sempurna di muka bumi"


‌"Tidak mengapa kau patah hati, tidak mengapa kalau kau kecewa, atau menangis tergugu karena harapan, keinginan memiliki, tapi jangan berlebihan. Jangan merusak diri sendiri. Selalu pahami, cinta yang baik selalu mengajari kau agar menjaga diri. Tidak melanggar batas, tidak melewati kaidah agama"


"‌Jika harapan dan keinginan memiliki itu belum terwujud, belum tergapai, maka teruslah memperbaiki diri sendiri. Sibukkan dengan belajar. Sekali kau bisa mengendalikan harapan dan keinginan memiliki, maka sebesar apapun wujud kehilangan, kau akan siap menghadapinya. Kau siap menghadapi kenyataan apapun. Jikapun kau tidak memiliki orang yang kau sayangi itu, besok lusa kau akan memperoleh pengganti yang lebih baik"


Itulah kutipan-kutipan yang menginspirasi bagiku dari novel "Rindu" - Tere Liye.

No comments:

Powered by Blogger.