Fenomena Belanja

Hai ladies, pasti kalian suka belanja kan?


Apalagi kalau ada diskon, sama aku juga gitu kok, hehe.. Seperti meme meme yang sering beredar itu lho, papa mama itu suka workshop. Papa work, mama Shop. Ahaha.. Itu memang sudah naluri wanita suka berbelanja. Sudah dari nenek moyang dan mungkin sudah mendarah daging *lebay* :D


Jadi para lelaki, kalau wanita anda ngambek, satu-satunya biar senyumnya mekar kembali adalah ajak mereka belanja. Haha.. Ajak mereka ke mall, liat baju, tas, sepatu walaupun tidak kalian belikan. Setidaknya itu sudah membuat hati mereka tenang :))


Saat aku ke supermarket di daerah kotaku pada hari minggu, bertepatan sekali banyak diskon yang di tawarkan. Mulai dari baju, celana, makanan ringan, sabun mandi, susu bayi, minyak goreng, sandal, sepatu dan lain-lain dari berbagai merk menawarkan diskon 20℅ hingga 70%. Pada saat aku sudah memasuki kasir dan antri sekali karena memang hari libur dan awal bulan, jadi banyak yang pergi berbelanja. Saat menunggu dan antri lama, ada seorang ibu dengan dandanan yang sedikit (agak) menor, memasuki kasir dan menyerahkan sandal jepit yang dipilihnya, yang mana sandalnya sudah mendunia merk nya "swa**ow" dan berdiskon 50%, ketika harga sandalnya mulai dimasukkan di komputer, ternyata harganya berbeda tidak berdiskon 50% melainkan hanya 20%. Si ibu mulai marah-marah dan meninggalkan kasir tanpa membayar dan membawa sandalnya. Lalu kami yang antri lama keheranan dan sedikit geli melihatnya. Dan kasirnya jadi serba salah sampai bingung mau melakukan apa. Sampai kita tertahan 2menit menunggu kebingungan kasirnya -'.


Itulah kita para wanita, jika ada diskon 50% dan ternyata dapatnya hanya 20%, pasti kita akan marah juga. Klo aku sih slalu bertanya dulu biar nggak "cegek" pas di kasirnya. Aku bertanya dulu jika harga segini trus dapat diskon segini jadi berapa. Selalu bertanya seperti itu ke mbak mbak penjaganya. Biarlah malu dikit karena nggak bisa ngitung diskon, tapi setidaknya kita nggak akan melakukan hal-hal memalukan saat didepan kasir. Marah-marah ataupun mengembalikan barang :))


Memang kisah di atas adalah kesalahan dari pihak supermarketnya. Namun, kita juga harus cerdas cerdas juga menjadi seorang konsumen. Jangan mau dibodohi sama diskon :)) kalau sandal jepit yang biasanya dipasar ada, kenapa kita tidak beli dipasar aja? Toh sama merknya, sama juga pemakaiannya. Dan bahkan lebih murah ya walaupun di pasar tidak ada kata diskon. Namun setidaknya kan lebih miring harganya daripada di mall :)


Jangan anggap anak yang suka ngemall itu anak gaul. Jangan anggap anak yang suka ngepasar itu anak kampungan. Kalau aku ini anak available. Ke pasar oke, ke mall oke. Ahaha.. Ke pasar lah sekali-kali, seru kok. Kita dapat harga miring dengan kualitas yang lumayan kok walaupun tak bermerk seperti yang ada di mall. Namun ya bolehlah kita sekali-kali ke mall untuk mencari barang-barang yang tidak ada di pasar. Namun, hati-hati dengan diskon. Karena diskon itu menyebabkan dompet kita semakin tipis :))


Apalagi sekarang ada yang namanya belanja online. Itu lebih berbahaya daripada diskon. Apalagi keduanya digabungkan, belanja online dan diskon 70%, waaaahhh.. Itu malah sangat sangat berbahaya. Ahaha.. Karena dengan suka belanja online itu hanya dengan tidur saja uang kita bisa habis -' tinggal buka hp, internet lancar, stalking olshop, maka godaan setan selalu muncul sampai kita lupa batas, astaghfirullah -" (aku pernah, namun in sha Allah sudah tobat kok :)) )


Makanya, cara kita agar tidak tergoda dengan fenomena belanja saat ini adalah kita suka-suka bersyukur, jangan sering2 ngemall serta jangan isi hp kita dengan kuota internet, wkwkwk.. Karena jika mengikuti tren, melihat gaya hidup teman, maka kita tidak akan menjadi orang yang puas akan apa yang kita miliki. Ayo belajar nabung untuk masa depan. Nabung buat nikah, karena biaya nikah kalau pake dangdutan itu mahal lhoooo :))))) *piss*


No comments:

Powered by Blogger.