Tiga Kota (Part 1)
Ahh.. bosan pakek kata gue. Mau pakek kata Aku aja deh. haha.. :D
Kali ini aku mau ceritain perjalananku selama mencari ilmu, eh.. bahasaku lhoo :D haha.. Saat SD, emakku pengen banget anaknya itu pergi mondok. Well, setelah lulus MI.. aku langsung diboyong ke pondok yang berada disalah satu kota Malang. Yah, tepatnya di Singosari, Malang - Jawa Timur. Aku yang masih imut-imut, unyu-unyu, ingusan (Re: Fisik kecil) sudah diboyong ke pondok tersebut. Setelah merasakan bagaimana aku harus jauh sama orang tua, nyuci baju sendiri, tidak ada fasilitas dan lain sebagainya. Kala itu aku yang masih unyu-unyu merasa tersiksa hampir tiap hari. Pikiranku pengen pulang terus. Sampai pada saat tengah semester, tepat aku masih 6 bulan berada disitu, aku jatuh sakit. Saat-saat seperti itu adalah saat pengen berada dekat dengan orang tua, pengen di manja dan lain sebagainya. Tapi?? Orang tuaku pada dirumah. Oh.. God, aku nangis tiap hari. Well, mak bapakku langsung cuss berangkat ke Singosari. Rencananya sih mau jemput aku pulang, biar dirawat dirumah, eh.. malah gak boleh pulang. Hmmm.. saat itu aku sedih banget. Rasanya pengen nonjok orang yang ngelarang aku pulang. haha..
Setelah tidak diperbolehkan untuk pulang (padahal kondisiku saat itu sedang sakit), aku menyuruh kedua orang tuaku untuk setiap hari ke Malang. Eee.. busyet dah.. aku kejam amat yah nyuruh bapak sama ibu buat jengukin aku! perjalanan dari rumah ke Singosari 3 jam lagi :( yaah.. namanya masih anak-anak (kelas 1 SMP), sakit pula, kan pengen ketemu orang tua tiap hari. Akhirnya setelah tiga hari orang tua bolak balik dari rumah ke Pondok, mereka memaksa pihak pondok untuk memulangkan diriku. Akhirnya, sampai rumah pun aku sembuh total. Hahaha... emang kangen rumah kok *peluk rumah* :D setelah beberapa hari dirumah, aku disidang sama ibu dan ayah. Mereka tanya apakah aku merasa nyaman di pondok atau tidak. Aku pun menjawab tidak. Aku sih merasa belum punya keinginan untuk modok. Akhirnya si Ayah menyetujui untuk boyongan, lha si emak sih sedih banget. Soalnya kan cita-cita si emak yang pengen anaknya mondok -,- . Tapi demi nebus kekecewaannya, aku berjanji saat aku SMA, aku akan mondok lagi. Eh, setelah mendengarkan janjiku, ibu langsung senyum dan melupakan kekecewaanku untuk meninggalkan pondok.
Yah, cuma enam bulan doang aku mondok di Singosari dan akhirnya aku memilih untuk mengambil sekolah yang dekat dengan rumah. Dari secuil kisah diatas, baiknya bagi orang tua mendiskusikan apa yang diinginkan seorang anak dan orang tua. Jangan segera bertindak tanpa mendiskusikan terlebih dahulu. Jika mereka (anak) dipaksa untuk menuruti keinginan orang tua yang mana si anak belum siap atau tidak mau, itu akan membuat mereka tersiksa secara perlahan. Jadilah orang tua yang demokratis, mendengarkan apa yang diinginkan oleh anak. Agar para orang tua bisa megambil keputusan dengan cermat :)
Next.. kota kelahiranku. Yah! setelah aku memutuskan untuk pergi secara baik-baik dari pondok dan meninggalkan kota Malang yang dingin dan aku lebih memilih untuk menetap di kota kelahiranku. Alasannya gak mau jauh sama orang tua aja sih, simple. Karena faktor fisik kali yah.. hehe.. Akupun sekolah ditempat ayahku mengajar. Setelah melanjutkan study MTs (setara dengan SMP) ku dengan baik, aku menepati janjiku yang dulu yaitu aku harus mondok. Eits, tapi bukan itu aja syaratnya, aku yang nyari pondoknya tanpa paksaan, aku mau pondok yang modern, aku mau pondok yang tidak seperti pondokku sebelumnya (Re: tidur dilantai dengan banyak orang). Hehe.. yah aku memang pemilih banget -,-
Yeah!! I got it :) J.O.M.B.A.N.G , masih di Jawa Timur sih, tapi kan aku pindah dari Gresik (kota kelahiran). Akhirnya aku mondok di salah satu Pondok pesantren yang berada di Jombang. Suasana disana sangat berbeda ketika aku mondok di kota Malang. Seperti keinginanku, aku mondok di Pondok modern dan yang terpenting tidak tidur dilantai dengan banyak orang. Hehe.. disana sistemnya memakai asrama. Kala itu aku memilih asrama yang fasilitasnya dibilang okelah. Ada kasurnya ya walaupun bukan kasur empuk yang bisa dpantul-pantulin itu :3 , haha.. tapi gak apa-apa lah, yang penting tidak tidur dilantai lagi. hehe..
Tak disangka, akhirnya aku bertahan di Kota tersebut. Aku memiliki banyak teman hebat dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Baik yang dari Bali, NTT, NTB, Sumatera, Kalimantan, Jawa Tengah, Jawa Barat dan lain sebagainya. Semua suku, semua budaya, semua bahasa tapi satu keyakinan (religi) kita bisa berteman dengan berbagai karakter. Saat mengenal mereka, aku mulai mengetahui bagaimana logat mereka berbicara, bagaimana karakter setiap daerah, bagaimana kebudayaan dan adat mereka. Yah aku tau dari mereka saat kami berkumpul selama tiga tahun di JOMBANG. Ahh.. kota itu :") kota ketiga aku mencari ilmu. Yang mana kota pertama adalah tanah kelahiranku sendiri, lalu Malang dan selanjutnya Jombang. Itulah kota ketiga yang berkesan dan tak mungkin ku lupakan. Bagaimana mungkin bisa melupakan kota itu, disana aku memiliki banyak sahabat, saudara dan lain sebagainya.
Selama tiga tahun aku menjalani kehidupan menjadi murid di sebuah SMA Unggulan dan menjadi Santri di Pondok Pesantren tersebut. Setelah ku jalani keduanya, tidak ada beban sama sekali. Bahkan sangat menyenangkan. Aktifitas yang ku lakukan kala itu sangat produktif. Mulai dari bangun sebelum shubuh untuk persiapan sholat berjamaah di asrama dan dilanjutkan mengaji, setelah itu bergegas untuk pergi sekolah. Kala itu, waktuku banyak ku habiskan di sekolahan lho.. kan sekolahku mulai jam 07.00 sampai 16.00. Jadi tidak heran kalau aku sangat menikmatinya. Jadi sesampai di asrama, kegiatannya di mulai setelah ba'da maghrib sampai jam 21.00. Di depan asramaku kan ada universitas milik pondok tuh, lha disitu ada lapangan basket.. jadi setelah kegiatan asrama selesai, biasanya aku dan temen-temen pecinta basket bermain basket di malam hari. Aahh.. senangnya :")
Tidak ada hari yang ku sia-siakan saat aku berada di asrama kala itu. Saat sekolahku dan kegiatan asrama liburnya jum'at, aku memilih menghabiskan waktu untuk membaca-baca novel yang dibawa sama temen-temen atau nggak gitu kita sekamar melakukan sebuah pemanjaan diri dari penatnya kegiatan yang ada. Biasanya jum'at pagi kita melakukan treatment es batu. haha.. jadi muka kita di olesi es batu. Kata temen yang paham tentang rawat merawat muka sih untuk mengecilkan pori-pori, lha sedangkan aku yang sama sekali gak tau apa-apa, ngikut ajaaa. Siapa tau jadi cantik, haha..
Tidak ada hari yang ku sia-siakan saat aku berada di asrama kala itu. Saat sekolahku dan kegiatan asrama liburnya jum'at, aku memilih menghabiskan waktu untuk membaca-baca novel yang dibawa sama temen-temen atau nggak gitu kita sekamar melakukan sebuah pemanjaan diri dari penatnya kegiatan yang ada. Biasanya jum'at pagi kita melakukan treatment es batu. haha.. jadi muka kita di olesi es batu. Kata temen yang paham tentang rawat merawat muka sih untuk mengecilkan pori-pori, lha sedangkan aku yang sama sekali gak tau apa-apa, ngikut ajaaa. Siapa tau jadi cantik, haha..
Setelah tiga tahun bersama, saat itu pula memang harus berpisah dan menjalani kehidupan masing-masing *eaa :D haha.. Ya pasti sedih banget harus berpisah dengan teman-teman sekamar, sekelas, seasrama dan lain-lainnya termasuk kota Jombang juga. Karena bagiku, itu sudah seperti kota dimana aku tinggal. Ya memang aku tinggal disana sih -,- , ahaha.. Oke perjuangan untuk mencari ilmu tidak berhenti disitu saja. Aku pun mencari-cari sebuah Universitas. Aku sih maunya di Surabaya aja, biar tidak jauh-jauh dari rumah gitu. Tapi apalah daya, rencana Allah dan rencanaku berbeda... (Next story, lanjut di postingan berikutnya)
yuk berbagi cerita , kita share and care :)
Tiga Kota (Part 1)
Reviewed by hijilland
on
July 31, 2013
Rating: 5