Mlaku-mlaku nang Surabaya "Lost In Surabaya"
Surabaya. Part II.
Kalau ditanya puas belum jalan-jalan menggunakan SHT,
pasti ku jawab belum. Karena satu jam untuk jalan-jalan dengan judul “explore” ya pasti amat kurang.
Terkadang, satu hari pun belum puas atau belum selesai untuk menjelajahi suatu
Kota. Apalagi ini yang waktunya cuma satu jam. Lain kali boleh mencoba lagi
naik SHT di sesi-sesi yang lainnya deh, hehe!
Karena belum
puas, aku dan teman-teman pun exploring
Surabaya dengan mandiri. Berhubung kita semua bukan penduduk asli Surabaya,
kita pun langsung menuju icon
Surabaya yaitu Tugu Pahlawan. Karena mimpiku bisa foto di depan Tugu Pahlawan,
siang-siang pukul 12 an, kita meluncur ke Tugu Pahlawan. WOW! Luar Biasa bukan?
Dengan cuaca Surabaya yang amat terik tidak menyurutkan semangat untuk jadi
turis sehari di Surabaya, hihi..
Saat
menginjakkan kaki pertama kali di Tugu Pahlawan, jelas aku excited! Senorak itu memang aku ini. Gampang sekali excited dengan hal-hal baru, hihi.
Apalagi saat tau di area Tugu Pahlawan ada museumnya, bertambah pula
kenorakanku. Haha! Ya, Museum 10 November yang ada di Tugu Pahlawan di tata
dengan amat rapi dan kekinian. Hal itu bertujuan agar para pemuda pemudi
generasi bangsa menumbuhkan rasa cintanya untuk pergi ke museum. Bukan hanya
mall saja yang menjadi favorit pemuda pemudi masa kini, namun museum harus
diramaikan dan menjadi tempat favorit bagi generasi bangsa. Cukup merogoh uang
Rp 5.000 kalian bisa mengunjungi museum 10 November dengan suguhan yang amat
menarik tentang kisah para pejuang di 10 November 1945.
Setelah puas
mendapatkan edukasi dan berswafoto di Tugu Pahlawan dan Museum 10 November, aku
dan teman-temanku bergerak menuju Jalan Tunjungan yang menjadi icon para pemuda pemudi Surabaya untuk
berswafoto. Jalan yang fenomenal tersebut pun sering kali menjadi saksi para
pasangan yang tengah berbahagia untuk melakukan foto pra wedding. Tidak hanya itu saja, para pebisnis yang bergerak
dibidang fashion pun tak mau kalah
untuk menjadikan jalan tersebut sebagai ajang promosi dalam penjualan produk
mereka. Sepanjang Jalan Tunjungan ini merupakan jalan yang amat ramah dengan
pejalan kaki. Kita menyusuri jalan Tunjungan hingga tempat legendaris “es cream
Zangrandi” pun, kita tempuh dengan jalan kaki dengan suka cita, walaupun ada
drama penuh emosional sebelum menuju jalan tunjungan. HAHA!
hasil swafoto "Jadi Turis Sehari" di Surabaya:
- Museum 10 November
- Jalan Tunjungan (Depan Hotel Majapahit dan TP)
- Pedestrian
perjuangan mencari tempat makan di teriknya Surabaya :) |
sambil diskusi tentang kehidupan |
No comments: